LWP PWNU Jateng Gelar Roadshow Sosialisasi Sertifikasi Tanah Wakaf, Dorong Penguatan Nadzir BHPNU di Cabang

LWP PWNU Jateng Gelar Roadshow Sosialisasi Sertifikasi Tanah Wakaf, Dorong Penguatan Nadzir BHPNU di Cabang

SEMARANG - Lembaga Wakaf dan Pertanahan (LWP) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menggelar roadshow ke sejumlah cabang NU untuk mensosialisasikan pentingnya pensertifikatan tanah wakaf dengan nadzir Badan Hukum Perkumpulan Nahdlatul Ulama (BHPNU).

 
Ketua LWP PWNU Jateng, KH Idris Imron, menjelaskan bahwa roadshow dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disusun, dengan melibatkan tim dari LWP wilayah, perwakilan PWNU Jateng, serta manajemen Sistem Informasi Wakaf Nahdlatul Ulama (SIWAKNU).
 
“Alhamdulillah, akhir pekan lalu kami telah menuntaskan roadshow di tiga cabang, yakni Lasem, Rembang, dan Pati,” ujarnya di Semarang, Senin (10/11/2025).
 
Menurutnya, selain memberikan sosialisasi, tim juga menampung berbagai persoalan terkait pengelolaan wakaf yang dihadapi cabang. Setelah tiga kunjungan awal, kegiatan ini akan dilanjutkan ke cabang-cabang lain sesuai kesiapan masing-masing.
 
Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU Jateng, Prof Hasyim Muhammad, yang turut mendampingi rombongan, menegaskan pentingnya pensertifikatan tanah wakaf dengan nadzir BHPNU.
 
“Penetapan BHPNU sebagai nadzir bukan berarti PBNU akan mengambil alih aset-aset daerah, melainkan untuk melindungi, menjaga, dan mengamankan aset wakaf NU,” jelasnya.
 
Kunjungan ke Lasem disambut antusias. Ketua PCNU Lasem, KH Solahudin, menyampaikan terima kasih atas perhatian PWNU Jateng terhadap upaya penataan tanah wakaf. 
 
“Setelah ini kami akan menindaklanjuti sosialisasi kepada MWC dan ranting, dan siap menghadirkan narasumber dari wilayah jika dibutuhkan,” ujarnya.
 
Sementara itu, Ketua PCNU Rembang, KH Muhtar Nuha, menargetkan penyelesaian pengurusan 90 bidang tanah wakaf dalam dua bulan, mulai dari pendataan hingga input ke sistem SIWAKNU.
 
Di Pati, tim LWP PWNU Jateng mendapat laporan bahwa PCNU Pati telah menyiapkan standar operasional prosedur (SOP) pengurusan sertifikat wakaf. Prof Hasyim mengapresiasi langkah tersebut dan menilai SOP itu bisa menjadi pedoman bagi cabang lain.
 
Dalam kesempatan itu, KH Idris Imron juga berpesan kepada seluruh Kader Wakaf NU (KAWAN) agar terus berkhidmah.
 
“Mengelola wakaf bukan hal mudah. Saat ini kita baru menyentuh wakaf tanah, belum pada wakaf uang. Jika wakaf uang dapat dikelola dengan baik, insyaallah akan menjadi pilihan masyarakat,” tuturnya. (*)


.